Selasa, 09 Agustus 2016

Rute TDS yang Indah dan berbahaya

Rute TDS yang Indah dan berbahaya
Zam Katik Sulaiman·7 Agustus 2016


Kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Singkarak 2016 dengan total jarak tempuh 1074 km yang terbagi delapan etape telah resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya di Dermaga Singkarak Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat 5 Agustus 2016 .


Tour de Singkarak adalah ajang balap sepeda bertaraf Internasional yang merupakan perpaduan atraktif antara promosi pariwisata dan olahraga yang diselenggarakan di Sumatera Barat. Tour de Singkarak adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap tahun di Sumatera Barat. Kejuaraan Tour de Singkarak dilaksanakan pertama kali pada tahun 2009


Sesuai dengan namanya, Singkarak yang merupakan danau terbesar di Sumatera Barat menjadi bagian dari jalur lintasan Tour de Singkarak. Selain itu, beberapa kawasan wisata lain juga menjadi bagian dari jalur lintasan, termasuk Lembah Harau, Danau Maninjau, Kelok 44, Danau Diatas, dan Danau Dibawah. Semua kawasan wisata ini tentu akan menjadi lintasan tak terlupakan oleh peserta. Namun dibalik keindahan itu, kondisi jalan berliku penuh tanjakan dan jurang juga bisa dikatakan sebagai tantangan tersendiri bagi peserta.


Hari ini Senin tanggal 8 Agustus 2016 dimana Etape 3 sedang berlangsung. Dimulai dari Pasaman dan finish di Pasaman Barat dengan panjang rute 122,8 km :
Start Equator Bonjol Pasaman dan melewati Lurah Barangin-Taman Hutan Kota, KKKA-Kota Lubuk Sikaping-Rimbo Panti-Cubadak-Duo Koto-Talamau-Talu-Pasar Simpang Empat dan finish di Kantor Bupati Pasaman Barat.


Dua Hari sebelumnya start TDS ini sudah dimulai di Danau Singkarak menuju Payakumbuh dengan jarak tempuh 95,8 km pada Sabtu (6/8). Selanjutnya etape kedua dari Limapuluh Kota menuju Tanah Datar dengan jarak tempuh 119,5 km pada Minggu (7/8). Etape tiga dari Pasaman menuju Pasaman Barat sejauh 123,1 pada Senin (9/8). Selanjutnya etape empat dari Padang Panjang menuju Agam pada Selasa (10/8) dengan jarak tempuh 151,6 km. Etape lima dari Pesisir Selatan menuju Pariaman pada Rabu (11/8) dengan jarak tempuh 153,1 km. Etape enam dari Padang Pariaman menuju Sawahlunto pada Kamis (12/8) dengan jarak tempuh 151,1 km. Etape tujuh dari Sijunjung menuju Dharmasraya pada Jumat (13/8) sejauh 133,8 km dan etape delapan dari Bukittinggi menuju Padang pada Minggu (15/8) dengan jarak tempuh 145,9 km.


Menyusuri jalanan berliku dengan tebing cadas disatu sisi dan jurang terjal disisi lainnya, adalah ciri khas jalur yang akan dilalui para pembalap. Sebut saja misalnya “ Tanjakan Lurah Berangin” yang akan dilalui peserta hari ini, adalah jalur dengan tanjankan tajam yang paling berbahaya di kabupaten Pasaman. Jalur ini dulunya sangat terkenal berbahaya bagi pengendara. Hampir setiap tahun Lurah berangin dulunya selalu memakan korban kecelakaan. Lurah beragin ini adalah sebuah cagar alam yang akan dilewati kalau anda mau ke kota lubuk sikaping. Lurah berangin ini terletak setelah Bonjol dan sebelum Lubuk Sikaping. Disebut lurah berangin karena jalan raya nasional lintas barat Sumatera ini terletak di tepi jurang (lurah) dan karena tingginya tentu banyak angin yg bisa dirasakan.


Disamping Lurah Berangin, masih banyak titik rawan kecelakaan yang bisa menjadi penyebab kecelakaan bagi peserta TDS. Semoga Angka kecelakaan yang menimpa peserta TDS pada tahun ini tidak separah tahun sebelumnya, karena kita yakin panitia beserta aparat Pemerintah tentu sudah mengidentifikasi titik titik rawan kecelakaan tersebut, dan semoga juga diiringi dengan antisipasinya.


lihat https://www.youtube.com/watch?v=k_5..

Tidak ada komentar: